Adsense Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Januari 2012

Jembatan "Indiana Jones" Lebak Banten saksi anak anak yang semangat belajar


Tepatnya jumat tanggal 20 Januari 2012, sore itu saya tidak sengaja saya temukan foto dengan thumnail kecil dengan komposisi yang unik dan seperti nya harus di klik saat saya menscrol down timeline facebook saya. di situ tertulis photo by Beawiharta Belly, ada caption yang cukup lucu dan menggelitik namun miris seusai membacanya.

Melihat foto Asep dari Antara, saya brangkat ke Lebak untuk
memotret subyek yang sama. Sekolah disana extra kurikulernya akrobatik. Hard days to get a school. Tempatnya cuma sekitar 130 km dari gedung DPR kita, 3 jam naik mobil.

Students hold on to the side steel bars of a collapsed bridge as they cross a river to get to school at Sanghiang Tanjung village in Lebak regency, Indonesia's Banten village January 19, 2012. REUTERS/Beawiharta
Buat yang share jangan lupa keterangan fotonya diikutkan. Agar tidak kehilangan makna.

Foto yang di ambil di daerah Kabupaten Lebak-Banten itu saya rasa sungguh bikin heboh notifikasi di akun fb om Bea. Ujungnya foto ini sampai tersebar ke manca negara menjadi berita dengan berbagai tanggapan. dan sampai menggugah hati seorang pemain bola asal Manchester City jauh diinggris sana.

Bola.net - Siapa yang tak tersentuh hatinya, ketika Anda melihat foto di atas ini. Potret nyata kehidupan di sudut Indonesia tercinta, sekumpulan anak-anak rela mempertaruhkan nyawa mereka 'demi' sebuah harapan untuk masa depan mereka yang bernama 'pendidikan'.


Anak-Anak di Banten ini tiap pagi harus menyeberangi 'Jembatan' yang sesungguhnya sudah tak layak lagi disebut sebagai jembatan hanya untuk pergi ke sekolah.

Foto wartawan Reuters tersebut ternyata menarik perhatian Vincent Kompany, kapten dari Manchester City, dalam akun Twitter-nya, ia memposting tersebut sembari berbagi empati dengan menuliskan, "Indonesia, anak-anak menempuh resiko dengan nyawa mereka saat bergantung pada 'Jembatan' demi pergi ke Sekolah"

Terkadang memang ironis di saat mereka benar-benar butuh bantuan yang nyata, 'Dewan Perwakilan' anak-anak ini malah ribut-ribut seputar pengajuan renovasi toilet yang dananya selangit itu, alangkah lebih bergunanya jika sedikit dari dana itu disisihkan untuk menolong mereka..

Satu hari usai foto ini diupload akhirnya menimbulkan reaksi positif , pemkot berjanji akan segera membangun jembatan tersebut hari ini, dan mau minta maaf

sama om bea, karena saya juga ikutan sharing ke 8 komunitas fotografer di group facebook yang kira-kira membernya paling sedikit 2000 dan paling banyak 10.000 semoga bb nya ga rusak ya om. ngebayangin ada 1240 notifikasi dalam 24 jam.

berikut foto-foto dari link yang saya dapat dari akun facebook om bea dan twitter si kompany

















nih videonya gan


indiana jones

FILM DOKUMENTER : TEARS OF GAZA


sebelumnya saya mo bilang kalo ini bukan SARA. ini cuma sekelompok orang yang menderita dan hanya jadi tontonan kita selama berpuluh2 tahun dan entah sampai kapan. jangan ada koment yang menyinggung sara, baik agan yang merasa pro atau kontra tinggalkan ego agan semua..

biarkan agan nikmati film ini dan rasakan bagaimana jika agan berada disitu.. terlepas agan agama suku dan ras apa.. lalu coment yang membangun gan jangan mencaci dan memaki..

YANG PASTI INI ADALAH SEBUAH KISAH NYATA, DIMANA KITA HANYA TERDIAM DAN MEMBISU,,
MANA PERAN DUNIA??
MANA PERAN KALIAN??
APAKAH KALIAN TEGA MELIHAT SAUDARA SAUDARA KITA MENDERITA..

KITA SIMAK KISAHNYA...

TEARS OF GAZA PART 1




TEARS OF GAZA PART 2




TEARS OF GAZA PART 3




TEARS OF GAZA PART 4




TEARS OF GAZA PART 5





TEARS OF GAZA PART 6-LAST

Selasa, 10 Januari 2012

AHMADINEJAD : SINGA SEDERHANA DARI ARADAN









Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga:

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.




2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.



3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.



4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.



5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.



6. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.






7. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.





8. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.




9. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.




10. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.



11. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa




12. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat.

Spoiler for :

Jumat, 30 Desember 2011

BAPAK TUA PENJUAL AMPLOP



Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.



Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.



Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.



Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Minggu, 11 September 2011

"KARENA DIA MANUSIA BIASA"


Asslamu'alaykum..
mudah2an sedikit kisah ini bisa meng inspirasi para pembaca sekalian ya. silahkan disimak

Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir, manusiawi lah). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja.



Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.



Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya ingin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Saya baru dapat menggambil cuti pada H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa berbual2 -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin berbual tentang banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita berbual berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya. Beberapa kali Mamanya mengetuk pintu, meminta kita tidur.



Setelah beberapa lama bercerita - cerita, akhirnya terlontar pula pertanyaanku yg sangat ingin ku tanyakan kepadanya, “Kenapa kamu memilih dia?” Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci meja riasnya. Dengan bantuan nyala LCD HP dia mengais lembaran kertas di dalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan selembar amvelop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amvelop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ketawa geli.



“Buka aja.” Sebuah kertas saya tarik keluar. kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat di atas dideretan paling atas. Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara dia Cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya. Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu.





Kepada Yth



Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya



Di tempat



Assalamu’alaikum Wr Wb



Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.



Saya, yang bernama(ssensor) menginginkan anda …(sensor)… untuk menjadi istri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak.



Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.



Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya.





Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.



Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah.



Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini. Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin.



Wassalamu’alaikum Wr Wb





Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat ‘lamaran’ yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis. Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta minimalis, saya menyebutnya. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.



“Kenapa kamu memilih dia.” “Karena dia manusia biasa.” Dia menjawab mantap. “Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku.”





“Maksudnya?” “Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan ? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha.” “Ssttt.” Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita belum tidur. Terdiam kita memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. “Udah tidur. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama.” Kita kembali rebahan. Tapi mata ini tidak bisa terpejam. Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya.



Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah ‘proses usaha’.



Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan ‘nama’. Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang ‘melekat’ pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah.



Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah. Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.



Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas: “Cinta tumbuh karena suami/istri( belahan jiwa).”



Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin

Rabu, 23 Maret 2011

Hakikat Manusia Menurut ISLAM


HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

Menurut Islam, Manusia adalah makhluk ciptaan Allah tidak muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri (Al alaq:2, Atthariq:5,Arrahman:2).
Pengetahuan tentang asal kejadian terciptanya manusia amat penting untuk merumuskan tujuan pendidikan bagi manusia. Karena ini adalah salah satu hakikat wujud manusia.
Hakikat wujud lainnya ialah bahwa manusiaadalah makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Perkembangan manusia menurut teori pendidikan barat dipengaruhi oleh :
1. Pembawaan (teori narativisme)
2. Lingkungan (teori empirisme)
3. Pembawaan dan lingkungan (teori konvergensi)
Menurut islam teori konvergensi lah yang paling mendekati kebenaran. Rasul bersabda :



Setiap yang lahir, dilahirkan menurut fitrah ibu bapak nya lah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi.
Menurut hadist tadi, manusia lahir dengan pembawaan (fitrah, potensi dan pembawaan) dan ayah ibunya sebagai lingkungan.
Pembawaan dan lingkungan itu berpengaruh pada aspek jasmani, akal dan rohani. Jasmani oleh alam fisik sedangkan akal dipengaruhi oleh lingkungan budaya. Sedangkan aspek rohani dipengaruhi oleh alam fisik dan lingkungan budaya dimulai sejak embrio (Al syaibani 1979:136) sampai mati.
Pengaruh lingkungan tersebut berbeda menurut kadar dan fase perkembangan manusia.usia bayi faktor pembawaan lebih dominan, sedangkan usia dewasa factor lingkungan (alam dan budaya) lebih dominan.
Hakikat wujud lainnya adalah manusia cenderung beragama.


Manusia Sempurna Menurut ISLAM
Ciri manusia yang sempurna menurut Islam adalah :
1. Jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan.
Ini diperlukan untuk penyiaran pembelaan danpenegakan ajaran agama Islam. Islam juga menghendaki manusia sehat mental (iman), selain jasmani. Untuk itu dalil dalil nakli menunjangnya :
 Qs. Al anfal:60 (Penjasmani) : mempersiapkan kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi musuh agama.
 Qs. Al ankabut:43 : Pentingnya ilmu, berfikir dan belajar
 Sabda Nabi (Al bukhari I,1981:25) : perintah belajar
 Qs. Al alaq:1: orang islam harus pandai membaca
 Qs. An nahl:43:menyuruh bertanya bila tidak tahu.

Islam menghendaki manusia berpengetahuan sebagai cirri akalnya berkembang baik, yang berisi banyak pengetahuan, sains, filsafat, serta kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah atau filosofis.
Akal cerdas karunia tuhan indikatornya ialah kecerdasan umum (IQ) yang juga ditentukan oleh keturunan yang berkaitan dengan kesehatan jiwa dan fisik.
2. Rohani yang berkualitas tinggi..
Rohani adalah selain jasmani dan akal. Rohani bersifat samar, ruwet, jelas batasnya, manusia tidak mengetahui hakikatnya. Tasawuf dan pendidikan islam menyebutnya dengan Qalb ( kalbu).
Qalb gejalanya (jasa) jelas: sedih, gelisah, malu, sabar, serakah, putus asa, cinta, benci, iman, kepampuan melihat yang ghaib (syurga, neraka, bahakan tuhan), melihat tuhan adalah kemampuan manusia memperoleh ilmu laduni dan ilmu kasyaf.
Kekuatan jasmani dibatasi objek objek materi yang ditangkap indra. Kekuatan akal sangat luas : dapat mengetahui objek abstrak sebatas fikiran logis.
Kekuatan rohani lebih jauh, jasmani, dan akal atau tidak terbatas.
Islam mengistimewakan aspek kalbu, kalbu dapat menembus alam ghaib, bahakan menembus tuhan. Kalbu merupakan potensi yang mampu beriman secara sungguh sungguh, iman tempatnya dalam kalbu (Al hujurat:14, Al ma’idah:141).
Menurut ayat diatas iman bukan pengakuan dimulut dan bukan pula dikepala yang berupa pengetahuan tentang iman, tentan g tuhan, iman ada dalam hati.
Kalbu yang berisi iman mempunyai gejala, ditandai :
 Shalat khusyuk (Al mu’min:1-2)
 Mengingat Allah, hatinya tenang (Az zumar:23)
 Disebut nama Allah bergetar hatinya ( Al hajj:34-35)
 Dibacakan ayat Allah sujud dan menangis (Maryam:58, Al isra’:109)
Kesimpulannya, manusia sempurna menurut ajaran Islam, manusia yang hatinya penuh iman atau taqwa kepada tuhan.
Ringkasnya, ciri manusia sempurna menurut islam :
1) Jasmaninya sehat serta kuat dan berketerampilan
2) Akalnya cerdas serta pandai
3) Hatinya (kalbunya) penuh iman kepada Allah

Tujuan Pendidikan ISLAM
Dasar kehidupan adalah pandangan hidup. Menurut S. T.Eliot (dubois) :1979: 14) pendidikan sangat penting, tujuannya diambil dari pandangan hidup.
Jadi jika pandangan hidup (philosophy of life) kita islam, maka tujuan pendidikan harus diambil dari ajran islam. Jadi gambaran manusia sempurna menurut islam itulah tujuan pendidikan islam :
 Al attas (1979:1) : tujuan pendidikan islam adalah manusia yang baik
 Marimba (1964:39) : tujuan pendidikan islam adalah terbentuknya orang yang berkepribadian muslim.
 Al abrasy (1974:15) : tujuan akhir pendidikan islam adalah manusia yang ber akhlaq mulia.

Selasa, 18 Januari 2011

Metamorfosis


Salam all mas bradah n mba' sista
kullu youm wa antum b'khayr..amien

di tengah2 kesibukan tmen2 yg sbagian mahasiswa/i ato yg udah sugul,,coba deh di akhir pekan atau ambil sdikit waktu buat melepas penat dengan mendekatkan diri kpda tuhan lewat alamnya..
cuz ilmu alam mlimpah ruah,,iya g???
ane sih g ngajak bolos,,tp ya klw ada waktu luang aja,atau meluangkan demi ilmu yg g didapet di skripsi skalipun
ke taman kota kek,,gunung,,pinggiran2 kota yg blum terjamah dunia material,pantai,hutan dll,,renunglah sekitarnya,,setiap yg ada disitu coba kita cari ilmunya..
ntar kalo dapet ilmunya berbagi ya,,,

nih sbagian ilmu alam itu,,smoga berfanfaat,,

Menjadi karanglah meski tidak mudah
Sebab ia akan menahan sengat sinar mentari yang garang
Sebab ia akan kukuh halangi deru ombak yg kuat menerpa tanpa kenal lelah
Melawan bah yg keras menghembus dan menerpa dengan dinginnya yg coba membekukan
Sebab keteguhannya kan menahan hempas badau yg mengerus terus menerus
Ia akan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus
Ia akan berdiri tegak berhari hari, bertahun tahun, berabad abad tanpa rasa jemu dan bosan

Menjadi mutiara lah meski itu juga tak mudah
Sebab ia berada di dalam samudra yang dalam
Sebab ia bgtu sulit dijangkau oleh tangan tangan manusia
Sebab ia begitu berharga
Sebab ia begitu indah dipandang mata
Sebab ia tetap bersinar dikubangan yang hitam

Dalam sujudku kuber syukur padamu...
dalam sujudku ku bersyukur padamu...

Menjadi pohon lah yg tinggi menjulang mesti itu tak mudah
Sebab ia akan tatap tegar bara mentari yg terus menyala d stiap siangnya
Sebab ia akan meliuk halangi angin yg bertiup kasar
Ia akan terus menjajaki bumi hadapi gemuruh sang petir
Sebab ia hujamkan akar yg kuat untuk menopang
Menahan gempita hujan yg coba merubuhkan
Dan senantiasa berikan bebuahan yg manis dan mengenyangkan
Sebab ia akan berikan tempat bernaung bagi burung burung yg singgah di dahannya
Lalu berikan tempat berlindung dengan rindang daun daunnya

Menjadi paus lah meski tak mudah
Sebab dgn sedikit kecipaknya ia akan menggetarkan ujung samudra
Sebab besar tubuhnya akan menakutkan musuh yg coba mengganggu
Sebab sikap diamnya kan membuat tenang laut dan seisinya

Dalam sujudku kuber syukur padamu...
dalam sujudku ku bersyukur padamu...

Menjadi melati lah meski tampak tak bermakna
Sebab ia kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan
Ia begitu putih seolah tanpa cacat
Sebab ia tak takut hadapi angin dan hujan dengan mungil tubuhnya
Ia tak pernah iri melihat mawar yg segar merekah
Dantak pernah malu dengan bunga matahaari yg menjulang tinggi
Ia tak pernah dengki dan rendah diri pada keanggunan anggrek dan tulip yg berwarna warni
Dan tak gentar layu karena fahami hakikat hidupnya

Menjadi elanglah dgn sgala kejantanannya meski itu juga tak mudah
Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit
Melanglang buana taklukan medannya
Sebab ia harus melawan angin yg menerpa dari segala penjuru
Ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh
Menukik tajam mencengkeram mangsa
Dan kembali kesarang dgn makanan diparuhnya bersama kepakan sayap yang membentang gagah

Menjadi kupu kupu lah meski itu tak mudah
Sebab ia harus melewati proses2 sulit sebelum dirinya saat ini
Ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan
Dan belajar lebih banyak berdiam untuk menunggu waktu yang tepat tentang keindahan
Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan hingga tiba saat untuk keluar dan bangkitkan kebaikan


jadikan kami orang2 yang slalu bersyukur dalam sujud kami di sgala keadaan...
yang slalu berjalan di jalan mu ooh tuhann...
katika menggema nya allah allahu akbar...
stiap saat namamu indah untuk didengar..
mudah2 an ukhuwah islam kami akan terus menggelegar..
sebagai syukur,,slalu berterima kasih atas smua nikmat yang sangat besar..







syukron,,mudah2an kita slalu menjadi kafilah mulia yg berjalan menuju cinta sang maha peduli pemegang kendali

Kamis, 16 Desember 2010

Tafsir atas Gelar "Abu Abdillah" Imam Husain as



PENGHULU para syahid (Sayyid asy-Syuhada), “orang yang ditangisi sebelum terbunuh” (qatîl al-abra’a), Imam Husain mempunyai gelar (kuniyah) yang menarik, Abu Abdillah. Julukan ini artinya, “Ayah Abdullah.” Bangsa Arab mempunyai kebiasaan menyapa satu sama lain dalam
berbagai cara. Cara pertama dengan memanggil orang dengan namanya, cara kedua dengan merujuk gelarnya, dan cara ketiga menyapa orang dengan kuniyah-nya. Misalnya, nama imam pertama kita adalah Imam Ali, laqab-nya “Asadullah”, “Haidar”, sementara kuniyahnya (gelar yang dinisbatkan kepada ayah, ibu atau anak) adalah Abul Hasan, atau Abul Hasnain. Demikian
halnya, kuniyah Imam Husain as adalah Abu Abdillah, namun laqab-nya banyak misalnya,
asy-Syahid as-Said, as-Sibth ats-Tsani (cucu kedua), Imam ats-Tsalis (imam ketiga), ar-Rasyîd (orang yang lurus), al-wali as-sayyid (pemimpin sayid), “orang yang mengikuti kehendak Allah dan bukti-Nya”. Pastinya, Anda pernah membaca frase ini beberapa kali dalam Ziarah Asyura, “Assalamu ‘alayka ya Aba Abdillah (Salam atasmu wahai Abu Abdillah)”. Sejenak, mari kita coba tingkatkan pemahaman dan pengetahuan kita atas kuniyah Imam Husain ini melalui artikel di bawah.

Asal Muasal Kuniyah
Julukan tersebut diturunkan dari kata “kunyah” yang artinya “menyebut sesuatu dengan suatu sikap”. Karena alasan inilah, dalam tatabahasa Arab, kata-kata tersebut digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang disebut kinâyah. Penduduk Basrah biasa menyebut pronoun sebagai kinâyah. Ketika seseorang tidak ingin menggunakan nama dari orang yang tengah ia ajak bicara, maka ia gunakan suatu julukan ketika berbicara dengannya. Itu artinya, ia menyinggung orang itu melalui ayahnya, ibunya, atau anaknya dan menggunakan kata-kata seperti “Abu”, “Ummi”, atau “Ibnu”, seperti Abu Thalib (ayah Thalib), Ibnu Abbas (putra Abbas), atau Ummu Dawud (ibunya Dawud). Kata-kata tersebut dipanggil sebagai “kuniyah”. Pada umumnya ini disebabkan nama-nama ayah atau leluhur terkait dengan nama seseorang. Gelar seperti “Sayid”, “Syekh”, “Khan”, “Mirza” dan lain-lain yang umumnya digunakan di kalangan non-Arab tidak menyebar di kalangan bangsa Arab. Karena itu, suatu kuniyah digunakan secara sangat luas di kalangan mereka. Pada dasarnya, penggunaannya adalah standar akhlak dan adab yang baik.

Seorang penyair berkata:
Ketika aku memanggilnya, aku menyapanya dengan kuniyah-nya sehingga aku bisa menghormatinya
Dan ketika aku tidak memanggilnya dengan laqab-nya karena itu dipandang tidak hormat
Aku terus menggunakan cara ini sampai ia tidak menjadi watak kedua bagiku
Sesungguhnya aku t’lah menemukan cara ini sebagai adab yang patut


Dari sini, ketika seorang anak dilahirkan dan dinamai, kuniyah ayahnya juga ditetapkan. Sebenarnya, pada banyak kesempatan, kuniyah seseorang diputuskan jauh-jauh sebelum anak itu lahir. Acap kali, kuniyah seseorang akan menjadi lebih kondang ketimbang nama sebenarnya. Banyak kuniyah dari seseorang yang dipilih berdasarkan karakteristik istimewa yang terdapat padanya. Misalnya, umum diketahui bahwa Nabi saw memiliki kuniyah Abul Qasim. Ini disebabkan bahwa telah dikatakan tentangnya, “Beliau disebut sebagai Abul Qasim karena pada hari kiamat ia akan membagi-bagikan (qasama) surga.”

Kuniyah Imam Husain Sejak Kecil
Banyak hadis mengisyaratkan bahwa kuniyah Abu Abdillah-nya Imam Husain as disandarkan kepadanya sejak kanak-kanak. Asma binti Umais meriwayatkan bahwa ketika Imam Husain as dilahirkan, Nabi saw mengambilnya dari pangkuannya dan berkata kepadanya, “Wahai Abu Abdillah! Engkau begitu berharga bagiku.”

Usai berkata demikian, beliau mulai menangis. Asma meriwayatkan, “Aku berkata: ‘Wahai Nabi, mengapa Anda menangis seperti ini pada hari penuh harapan?’ Nabi saw menjawab, ‘Aku menangis karena putraku ini, yang akan dibunuh oleh sekelompok pemberontak dari Bani Umayah.’” (Bihâr al-Anwâr, jil.43, Bab 11; ‘Uyûn al-Akhbâr ar-Ridha; Manaqib Ibn Syahr Asyub)

Poin yang mesti dicatat di sini adalah bahwa Nabi saw tak pernah melontarkan suatu kata atau melakukan suatu perbuatan tanpa landasan wahyu dan sanksi Tuhan. Sesungguhnya, ada sejumlah rahasia Ilahi yang disembunyikan dalam kuniyah khusus ini dan itu bisa jadi bahwa Imam Husain as telah disifati kuniyah ini (Abu Abdillah) karena alasan yang sama bahwa kakeknya Nabi saw telah disifati dengan kuniyah Abul Qasim. Dengan kata lain, adalah mungkin bahwa Imam Husain as telah dinilai dengan kuniyah ini karena amal ibadahnya yang istimewa.

Makna Abu Abdillah pada Pribadi Imam Husain
Penting untuk dicatat bahwa sebelum Imam Husain as tak seorang pun di kalangan nabi atau para pengganti (washi) mereka yang memberikan teladan ibadah secemerlang yang ditunjukkan oleh Sayid asy-Syuhada sendiri. Kepasrahan totalnya (di hadapan ketentuan Allah), ibadahnya, kesabarannya di bawah panji tauhid dan kebaktiannya kepada Allah, adalah amal-amal yang tak bisa dibandingkan dengan tokoh suci mana pun. Seluruh nabi terdahulu berikut para washi mereka telah menyebutkan, “Jika aku mencoba melangkah meski satu langkah menuju kedudukan ini, niscaya aku terluka.”

Ibadah dan kebaktian Imam Husain as secara khusus terbukti pada hari Asyura, yakni himpunan amal ibadah baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Setiap amal perbuatan Imam, baik itu berupa salat, puasa, zakat, ataupun haji, amar makruf nahi mungkar, masing-masing amal tersebut merupakan suatu teladan dan pelajaran bagi orang yang berakal. Secara khusus, gerakan jihad dan amar makruf nahi mungkar Imam. Ini merupakan pelajaran bagi dunia bahwa jika kejahatan dan amoralitas ada di dunia, maka itu tidak hanya disebabkan orang-orang kotor yang melakukan perbuatan-perbuatan tak senonoh tersebut, namun juga disebabkan orang-orang baik yang tetap berpangku tangan di hadapan ketaksenonohan-ketaksenonohan tersebut dan tidak membalas para penindas. Maka itu, Imam Husain merupakan simbol kebaikan-kebaikan moral, keberanian, kesabaran, kasih sayang, rasa malu, nasihat, kebangkitan, keyakinan, qanaah, keberanian, kesantunan yang para malaikat notabene suci dan merupakan makhluk Allah yang dimuliakan, tercengang dan kagum akan amal kebaktian Imam. Tidaklah salah ungkapan dalam slogan yang berbunyi, “Tidak ada hari yang serupa dengan harimu (Asyura), wahai Aba Abdillah!” menunjuk pada seluruh kebajikan dan keutamaan ini.

Tipe-tipe kuniyah tersebut sangat lumrah di kalangan bangsa Arab era awal. Misalnya, jika keberanian dan kegagahan dari sejumlah orang tertentu didiskusikan, maka akan dikatakan, “Aku melihat seekor singa di antara mereka.”
Atau jika kemurahhatian seseorang disebutkan, maka dikatakan, “Si fulan ayah dari kemurahhatian.”
Alasan kedua atas kuniyah Sayid asy-Syuhada sebagai “Abu Abdillah” adalah bahwa seandainya ia tidak berjuang dan berusaha di Karbala, maka tentunya Syariat Islam akan terhapus oleh kebrutalan dan kezaliman dari Bani Umayah dan orang-orang niscaya kembali ke kebiasaan-kebiasaan politeisme dan kejahilan pra-Islam. Para raja tiranik dan opresif dan kegairahan pada dunia niscaya menguasai semua orang. Tak seorang Muslim pun mengambil keuntungan dari petunjuk Nabi saw dan al-Quran. Niscaya tak seorang pun untuk memerangi penindasan yang dilakukan oleh Bani Umayah ataupun menyerang serangan-serangan (ideologis) orang-orang seperti Ibnu Taimiyah. Karena itu, hari ini siapa pun yang menyembah Allah dan mengikuti Nabi Muhammad saw, maka itu asli karena berkah Imam Husain as. Dia adalah Husain yang sama yang tentangnya dikatakan, “Jika kalian tidak ada, niscaya Allah tak akan disembah. Jika kalian tidak ada, niscaya tak seorang pun akan memperoleh makrifatullah yang hakiki.” (Faraid as-Simthain; jil.1, hal. 46)

Karena itu, memang benar bahwa Sayid asy-Syuhada as adalah ayah semua hamba Allah (karena kata “Ayah” (Abu) digunakan dalam arti “pelatih” sebagaimana ia sering digunakan di kalangan bangsa Arab). Istilah “Abu Abdillah” merujuk pada hamba-hamba Allah—baik kata ‘Abd itu ditafsirkan dalam arti “kerendahan” atau “ketundukan” ataupun dalam makna “ibadah” dan “shalat”. Kedua tafsiran tersebut tidak menafikan konsep dan gagasan istilah Abu Abdillah.

Alasan ketiga untuk pemakaian kuniyah Abu Abdillah adalah—sebagaimana disebutkan oleh kebanyakan sejarahwan dan ahli hadis—bahwa Imam Husain mempunyai putra bernama Abdullah yang kita sebut dengan nama Ali Ashghar. Ia baru berumur enam bulan ketika ayahnya sampai bersamanya di Padang Karbala. Pada usianya yang belia itu, Ali Ashghar dijadikan target tembakan anak panah oleh Hurmula (laknat atasnya), ketika Ali kecil berada di buaian tangan sang Ayah. Karena itu sering ditemukan dalam buku-buku yang menceritakan peristiwa tragedi Karbala, frase-frase seperti “Dan kemudian dia (Imam Husain) keluar bersama putranya, Abdullah bin Husain.” Karena alasan inilah Imam Husain juga disebut sebagai Abu Abdillah.

Kesimpulan
Sebelum mengakhiri artikel ini, ada hadis dari Imam Ridha as yang berkata, “Apabila engkau berbicara dengan seseorang sementara ia di depanmu, maka gunakanlah kuniyah-nya. Sementara, jika engkau berbincang seseorang yang tidak ada di depanmu, maka sebutlah ia dengan namanya.” (Bihâr al-Anwâr, jil.78, hal.335)

Karena itu, setiap kali kita membaca ziarah Asyura, maka kita semestinya mencamkan dalam hati kita bahwa ketika kita menyalami syahid Karbala seperti ‘wahai Abu Abdillah’, maka sesungguhnya ia hadir di depan kita. Kedua, juga harus dicamkan dalam pikiran bahwa sebuah kuniyah digunakan sebagai tanda penghormatan. Misalnya, di masa pemerintahan Khalifah Kedua, ketika seseorang melakukan tuduhan Amirul Mukminin Ali dan ketika Imam Ali didatangkan ke hadapan Khalifah, Khalifah memanggil Abul Hasan untuk Imam Ali. Kontan, Amirul Mukminin Ali keberatan dan berkata, “Keadilan harus ditegakkan di meja peradilan. Adalah bertentangan dengan keadilan ketika Anda menyebut saya dengan kuniyah-ku, sementara engkau menyapa orang lain dengan namanya.”

Apabila kita lalai dan alpa selama membaca ziarah dan tidak menggunakan kuniyah, maka ini merupakan tanda tidak menghargai dan Allah tidak menerima doa-doa tersebut. Hal ini bisa disimpulkan dari hadis Amirul Mukminin as yang berkata, “Allah tidak menerima salat (doa) dari hati yang lalai.” (Bihâr al-Anwâar, jil. 93, hal. 314)
Demikianlah, kita harus fokus sepanjang waktu dan harus berjuang keras untuk melindungi diri sendiri dan meyakinkan bahwa hati tidak menjadi lalai ketika membaca ziarah kepada para imam as. Kita harus berdoa kepada Allah di sepanjang waktu agar Dia menerima ziarah kita dan juga ibadah-ibadah lainnya, agar Dia mempercapat kemunculan orang yang menjadi simbol dan manifestasi ibadah, yakni Baqiyatullah, Imam Husain as. Dan melalui kemunculannya, Dia akan menghilangkan semua derita dan musibah orang-orang beriman di muka bumi.[] (Diterjemahkan oleh Arif Mulyadi dari “Exegesis of the Agnomen – Abu Abdillah”, Al-Muntazar Magazine, edisi Muharram 2001 untuk Majalah Syi’ar edisi Dzulhijjah 1428)

Para SYAHID Karbala dan Kufah



Berikut daftar para syahid di Karbala dan Kufah
1. Abu Bakr bin Ali bin Abi Thalib
Dia dipanggil Muhammad Ashghar atau Abdullah dari Laila binti Mas’ud bin Hanzalah bin Manats bin Tamim.
2. Abu Bakr bin Hasan bin Ali [bin Abi Thalib]
3. Abdul Hatuf Anshari dan saudaranya
4. Sa’d (kedunya putra Hurr)
Keduanya [no 3 dan 4] berasal dari Kufah yang bergabungn dengan Imam Husain di Karbala.
5. Adham bin Umayah al-Abdi
Ia adalah putra Ubaidah, yang ayahnya pengikut setia Nabi saw.
6. Aslam, budak yang dibeli dan dibebaskan oleh Imam suci as
7. Anas bin Hars Kahili, bin Baniah bin Kahli, yang termasuk salah seorang sahabat Nabi saw.
8. Burair Zibe Khozair Hamdani. Seorang tua yang saleh dan pengikut setia Amirul Mukminin, Imam Ali, salah seorang bangsawan terpandang Kufah. Ia adalah orang yang datang kepada Imam Husain agar mengizinkannya mendapatkan syahadah yang ia inginkan di jalan Allah dan memperlihatkan wajahnya kepada Nabi saw pada hari Kiamat.
9. Umaya bin Sa’d at-Thai
Ia termasuk sahabat Imam Ali as
10. Basyr bin Amrual Hazrami, termasuk salah seorang pengikut setia Nabi saw.
11. Bakr bin Hayy at-Taimi
Ia termasuk orang Bani Taim yang datang ke hadapan Imam suci as dan bersedia syahid di jalan Tuhan.
12. Jabib bin Hajjaj at-Taimi. Ia pengikut Muslim bin Aqil di Kufah. Sejak Muslim ditahan, ia menyembunyikan diri sampai Imam Husain tiba di Karbala dan melaporkan diri ke Imam as dan mendapatkan kesyahidan.
13. Jibilats bin Ali Syaibani
Ia sahabat Imam Ali yang ikut serta dalam Perang Shiffin.
14. Jafar bin Aqil bin Abi Thalib
Saudara ketiga Abbas, pembawa panji Imam suci as.
15. Jafar bin Aqil bin Abi Thalib
Saudara Muslim bin Aqil, deputi Imam as ke Kufah
16. Jinadat bin Ka’b Anshari Khazraji
Bersama putranya, yang syahid di Karbala, ia termasuk pengikut setia Imam Husain
17. Jundab bin Muji Khaulani
Salah seorang Imam Ali yang datang kepada Imam suci as dan jatuh di kaki sang Imam dan berdoa untuk diizinkan syahid.
18. Jaun
Budak yang dibebaskan oleh Abu Dzar yang setelah kematian Abu Dzar bergabung dengan Imam suci kedua, Hasan bin Ali, dan setelah itu mendampingi Imam Husain dan datang ke Karbala dengan Imam. Ia digembleng oleh Abu Dzar.
19. Jaun bin Maliki Tamimi.
Semula anggota pasukan Yazid lalu akhirnya bergabung dengan pasukan Imam Husain as
20. Hars
Budak yang dibebaskan oleh Hamza, pamanda Nabi saw, yang menyertai Imam Husain ke Karbala dan akhirnya syahid.
21. Habsyi bin Qais Nahmi
Termasuk kabilah Hamdan. Kakeknya adalah pengikut setia Nabi saw.
22. Hars bin Amra Qais al-Kindi
Seorang bangsawan pemberani dari Arabia. Ia menyusup ke pasukan lawan dan menemukan pamannya sendiri di sana. Pamannya bertanya, “Apakah kau datang untuk membunuhku?” Ia menjawab, “Ya, engkau adalah pamanku, tak ragu lagi. Tetapi Allah adalah Tuhanku. Engkau ada di sini untuk menentang-Nya.’ Lalu ia membunuh pamannya. Bersamanya, tiga orang lain bergabung dengan Imam as dan mereka menjadi syahid.
23. Habib bin Amir Taimi
Dia adalah yang berbaiat kepada Imam as di tangan Muslim bin Aqil yang syahid di Kufah. Habib meninggalkan Kufah dan bergabung dengan Imam as selama perjalanannya ke Karbala dan mencapai kesyahidan..
24. Habib bin Muzhahir al-Asadi
Dia dikenal sebagai Habib bin Muzhahir bin Ri’ab bin Asytar dari garis keturunan Asad Abdul Qasim al-Asadi.
25. Hajjaji bin Badr Sa’di
Ia dari Basra dari kabilah Bani Sa’d, seorang bangsawan terkemuka di Kufah. Ia adalah orang yang membawa pesan-pesan Imam as kepada orang-orang yang setia dari kalangan Ahlulbait di Kufah..
26. Hajjaji bin Masruq Jufi
Sahabat setia Imam Ali.
27. Hurr bin Yazid Riyahi
Ia putra Yazid bin Najiyah bin Qanab bin Yatib bin Hurr dari garis Yarboir Riyahi. Seorang pemberani dari Kufah, ksatria berpengalaman yang secara khusus dipilih Ibn Ziyad untuk memerangi Imam Husain. Ia termasuk orang yang menghalangi jalan Imam Husain dekat Kufah, namun ia tak pernah percaya bahwa rencana Ibn Ziyad adalah mengakhiri Imam Husain. Ketika di Karbala, Hurr meninggalkan pasukan lawan dan bergabung dengan Imam as untuk meminta ampun atas perilakunya yang keliru. Imam as menjawab, “Hurr, sebagaimana ibumu menamaimu Hurr, orang yang merdeka, engkau merdeka di dunia dan di akhirat.”
Hurr adalah syahid paling terkenal di jalan Allah.
28. Hallas bi Amr Rasibi
Ia anak Amr Rasibi, seorang pengikut setia Imam Ali.
29. Hanzhalah bin Asadus Shabami
Ia termasuk orang yang membawa pesan peringatan dari Imam Husain ke Ibn Sa’d di Karbala.
30. Rafi, budak yang dibebaskan oleh Muslim Azdi. Ia datang sukarela untuk bergabung dengan pasukan Imam.
31. Zawir bin Amr al-Kindi
Seorang pengikut tulus Ahlulbait, sahabat setia Imam Husain.
32. Zuhair al-Qain Bijilly
Ia pemimpin kabilah, seorang yang tokoh yang berpengaruh di Kufah. Semula, ia setia kepada Utsman, tetapi ketika sekembalinya dari haji ia bertemu dengan Imam Husain. Sejak itu, ia menjadi pengikut Imam yang setia. Ia termasuk orang yang mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya, Dalham binti Amr dengan cara menceraikannya. Istrinya kembali kepada keluarganya, sementara ia bergabung dengan Imam as hingga syahid.
33. Ziyad bin Arib Saidi
Putra Arib ini adalah sahabat setia Nabi saw. Ia termasuk ahli hadis, seorang yang mempunyai pribadi mulia yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
34. Salim, budak yang dibebaskan dari Amir Abdi. Ia pengikut setia Imam Ali dari Basrah.
35. Sa’d bin Hars dan Abul Hatuf bin Hars Ansari
Dua saudara kembar ini datang dari Kufah yang awalnya bergabung dengan pasukan musuh untuk memerangi Imam Husain. Belakangan, kedua meninggalkan barisan Yazid dan bergabung dengan pasukan Imam as.
36. Sa’d, budak yang dibebaskan oleh Imam Ali.
Setelah kesyahidan Imam Ali, ia tetap setia kepada Imam Hasan. Setelah kesyahidan Hasan, ia tetap setia kepada Imam Husain hingga kesyahidannya.
37. Sa’d, budak yang dibebaskan oleh Amr bin Khalid
Ia memilih syahid demi kebenaran. Ia seorang pribadi mulia yang penuh kesetiaan.
38. Sayid bin Abdullah Hanafi
Seorang pribadi mulia, pemberani, dan berpengaruh dari Kufah. Ia sangat membantu Muslim bin Aqil di Kufah, karena ia membawa surat Muslim dari Kufah kepada Imam Husain dan tetap bersama Imam sampai kesyahidannya.
Dengan dadanya, ia menahan serangan anak-anak panah dari pasukan Yazid yang ditujukan kepada Imam Husain yang tengah shalat hingga ia syahid..
39. Salman bin Mazarih bin Qais Ammari al-Bijjili
Sepupu Zuhair al-Qain. Ia pergi ke Mekah dengan Zuhair dan sepulangnya dari sana, ia memutuskan untuk bergabung dengan Imam Husain.
40. Sulaiman bin Razin, budak yang dibebaskan Imam Husain.
Ia membawa surat Imam Husain kepada para pencinta Ahlulbait di Basrah. Ibn Ziyad, gubernur Basrah, menangkapnya dan akhirnya, pembantu setia Imam Husain ini syahid.
41. Sawar bin Manyim Nahmi
Ia mengembara ke seluruh Irak untuk bergabung dengan pasukan Imam Husain.
42. Suwaid bin Amr bin Abil Mataa Ammari al-Khasymi
Ketika ia berperang, ia mengalami luka serius hingga pingsan. Para musuh mengira bahwa ia tewas, sehingga meninggalkannya. Tetapi ketika ia siuman dan mendengar kegembiraan pasukan Yazid karena Imam terbunuh, ia bangkit lagi dan berperang hingga mencapai kesyahidan.
43. Saif bin Hars al-Jabiri dan Malik
Dua sepupu ini dari Kufah bergabung dengan Imam hingga syahid.
44. Saif bin Malik Abdi al-Basri
45. Syabib. Seorang budak yang sudah merdeka dan yang mengalami serangan pertama dari musuh.
46. Syuaib Syakiri
47. Zarghamah bin Malik Taghlabi
48. Aidh bin Majma al-Aazi
Ia termasuk salah seorang anggota pasukan Hurr yang bergabung dengan Imam as.
49. Abis bin Abi Syabib Syakiri
50. Amir bi Muslim
Bersama Salim, ia adalah pengikut setia Imam Ali dari Basrah.
51. Abbas bin Ali bin Abi Thalib, “Rembulan Bani Hasyim”
Kepahlawanan putra Ali dari Ummul Banin ini dalam mencarikan air buat kaum perempuan Bani Hasyim sangat legendaris. Dialah pembawa panji Imam Husain.
52. Abdullah bin Husain, atau dikenai Ali Asghar
Bayi enam bulan ini terbunuh di pangkuan ayahnya akibat sambaran anak panah pasukan musuh ketika sang Ayah meminta air kepada musuh.
53.Abdullah bin Hasan bin Ali
Putra kedua Imam Hasan ini adalah seorang yang amat beliau yang keluar dari tenda demi menyelamatkan pamannya yang terluka. Apa lacur, musuh membunuhnya persis di depan Imam as.
54. Abdullah bin Busyr Khasyami
Seorang anggota pasukan Ibn Sa’d yang keluar untuk bergabung dengan Imam as.
55. Abdullah bin Umair Kalbi
Bersama istrinya, ia datang ke Kufah dari Madinah untuk bergabung dengan Imam. Saat suaminya syahid, istrinya duduk di depan tubuh suaminya seraya berkata, “Wahai Abdullah, engkau telah masuk surga, kini bawalah aku bersamamu.” Belum selesai ratapannya, budak Syimir melayangkan kapaknya hingga akhirnya syahid.
56. Abdul Rahman dan Abdullah, putra Urwah bin Harraq al-Ghiffari
57. Abdullah bin Muslim bin Aqil
58. Abdullah bin Yaqtar Himyari
59. Abdul Qais Basri al-Abdi
60. Abdul ‘Ala bin Yazid al-Kalbi al-Alimi
61. Abdurrahman bin Abdul Rabb Ansari Khazriji
62. Abdurrahman bin Aqil bin Abi Thalib
63. Abdurrahman Arhabi
64. Abdurrahman bin Mas’ud at-Taimi
65. Utsman bin Ali bin Abi Thalib
Saudara Abbas, putra ketiga Ummul Banin.
66. Umar bin Janad Ansari
67. Ali Akbar, putra Imam Husain
Putra Imam yang berumur 18 tahun ini sangat menyerupai Nabi saw sehingga dijuluki Ahmad Tsani (Muhammad Kedua).
68. Umar bin Zabiah az-Zabiyi
Mantan anggota pasukan Ibnu Sa’d yang akhirnya bergabung dengan Imam Husain.
69. Amr bin Khalid Saidawi
70. Amr bin Abdullah Jundayi
71. Amr bin Qarta Ansari
72. Amr bin Hab Abu Tsamama al-Sai’di
73. Amr bin Hasan at-Tali
74. Aun dan Muhammad (putra Abdullah bin Jafar ath-Thayyar)
Kedua anak Zainab binti Imam Ali ini masing-masing berumur 9 dan 10 tahun. Aun putra kandung Zainab, sementara Muhammad putra dari Khausah, istri lain dari suami Zainab Abdullah bin Jafar ath-Thayyar.
Zainab memohon kepada kakaknya, Imam Husain, untuk membebaskan mereka dari musuh. Tepat saat itu, pasukan musuh membunuh kedua bocah mulia di depan ibunya.
75. Qarib
76. Qasim bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib
Ketika Qasim berusia 14 tahun meminta izin untuk pergi, dilaporkan bahwa Imam Husain ingat akan keinginan saudaranya, Imam Hasan, bahwa salah seorang putrinya akan dinikahi Qasim. Pada saat yang sama, Qasim maju ke hadapan Imam as membawa catatan tertutup, yang ditulis untuknya oleh ayahnya, Imam Hasan, untuk dibuka ddalam situasi yang paling sulit. Isi surat itu berbunyi:
Putraku, Qasim, ketika pamanmu, Husain, diserang oleh musuh-musuhnya dari segala arah dan ketika setiap pecinta hakiki Allah dan Nabi menyerahkan hidupnya, demi membela kebenaran, kau korbankan dirimu atas namaku.
77. Qasim bin Habib al-Azdi
78. Qasits, Kardus, Musqith, tiga putra Zuhair at-Taghlabi
79. Qanab an-Namri
80. Qais bin Musyir as-Saidawi
81. Kannah at-Taghlabi
82. Majma al-Jahni
Ia pria lanjut usia yang setia membela Imam Husain hingga syahid.
83. Muslim bin Aqil
Wakil Imam Husain di Kufah, tempat ia terbunuh dan syahid.
84. Muslim bin Awsaja al-Asadi.
Veteran tua ini sangat setia kepada Imam as meskipun membolehkan pasukannya untuk mengambil jalan sendiri pada malam Asyura.
85. Muslim bin Katsir al-Awaj al-Azdi
86. Mas’ud bin Hajjaj Taimi dan putranya, Abdurrahman bin Mas’ud
87. Muhammad bin Abdullah bin Jafar
Putra bungsu Abdullah bin Jafar ath-Thayyar dari ibu bernama Khausa.
88. Muhammad bin Muslim bin Aqil
89. Muhammad bin Abi Said bin Aqil
Cucu Muslim bin Aqil.
90. Munjeh, budak yang dibebaskan Imam Hasan.
91. Mauq bin Tsamamah Asadi Saidawi Abu Musa
92. Nafebin Hilal Jamali
Sahabat setia Ali, penghapal al-Quran dan hadis ini setia mendampingi Abbas bin Ali bin Abi Thalib.
93. Nasr bin Naizar
Budak yang dibebaskan Imam Ali.
94. Wazeh.
Budak Turki yang dibebaskan Hars Masyaji.
95. Hani bin Urwah
Dibunuh bersama Muslim bin Aqil di Kufah.
96. Yazid bin Ziyad Muhasir
97. Yazid bin Maghful Jafi, sahabat setia Imam Ali
dan akhirnya
98. Husain bin Ali, penghulu para syahid.

signifikansi ziarah dalam peringatan kesyahidan imam husain








Asyhadu annaka aqamtash-shalâta
Wa âtaytaz-zakâta
Wa amarta bil-ma`rûf(i)
Wa nahayta ‘anil-munkar(i)
Wa atha’tallâhi wa rasûlahu hatta âtâkal-yaqîn(u)…


SALAH satu ajaran Islam yang dianjurkan untuk terus dihidupkan adalah berziarah, baik langsung ataupun tidak, kepada wali-wali Allah. Akar kata ziarah itu sendiri adalah zâra, dengan bentukan berikutnya yazûru-ziyâratan, yang arti generiknya ‘mengunjungi’. Kata mengunjungi meniscayakan adanya pertemuan antara dua belah pihak dan salah satu adab bertemu adalah ucapan salam seperti assalâmu ‘alayka/ki/kum, yang diucapkan si pihak yang ingin bertemu kepada orang yang dikunjunginya. Jadi, dari awal si peziarah sudah menyampaikan doa keselamatan kepada orang yang dikunjunginya.

Secara teknis, tradisi ziarah ini sangat kental di kalangan Islam tradisional—dalam makna yang diberikan oleh SH Nasr atas kata tradisional. Bagi mereka, eksistensi orang-orang suci senantiasa menawarkan keberkahan ruhaniah dalam kehidupan dan kematian tokoh-tokoh suci tersebut. Di antara ziarah yang disunnahkan untuk didawamkan adalah Ziarah Warits, sebuah ziarah yang ditujukan kepada Imam Husain as. Beberapa bait ziarah bisa dilihat di awal tulisan ini.

Sepanjang kita perhatikan, hampir semua doa ziarah—apalagi yang ditujukan kepada Imam Husain—mengandung beberapa kewajiban yang seyogianya diperhatikan, yakni salat, zakat, amar makruf, nahi mungkar, dan kesaksian pada wilâyah. Empat yang pertama ini tidak akan tegak tanpa wilâyah sebagaimana diingatkan oleh shadiqayn, Imam Baqir dan Imam Shadiq.

Arti Penting Kesaksian
Dalam salah satu bait Ziarah Warits disebutkan:
Aku bersaksi bahwa engkau telah mendirikan shalat, telah menunaikan zakat, mengajak kepada kebaikan, dan melarang kemungkaran, engkau telah menaati Allah dan Rasul-Nya, hingga keyakinan (syahid) menjemputmu.
Al-Quran dan hadis-hadis para maksum as berulang-ulang mendorong kaum Muslim untuk memberi kesaksian demi kejujuran dan kebenaran. Testimoni ini haruslah diucapkan secara ikhlas di jalan Allah, dan bukan untuk pertimbangan lainnya.
Allah berfirman, …dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. (QS. 65:2), dan juga, Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil (QS. 2:282).

Ketika menafsirkan ayat tersebut, Nabi saw mengatakan kepada kita, “Jika seseorang memberikan kesaksian yang benar dengan niat bahwa dengannya (kesaksiannya), seorang Muslim akan mampu mendapatkan kembali haknya, pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan cahaya kemilau dari wajahnya. Cahaya ini sangat benderang sehingga mata-mata akan menyaksikannya dari kejauhan hingga sejauh mereka dapat melihat. Tidak ada sesuatu selain cahaya di atasnya. Orang-orang akan mengenali sosok itu dengan nama, silsilah, dan penampilannya.” (Bihâr al-Anwâr, jil.104, hal.311, hadis ke-9)

Menyembunyikan Kesaksian
Sebagaimana dua pusaka berharga—al-Quran dan Ahlulbait as—telah menggariskan penyampaian kesaksian, mereka juga mengutuk orang yang berbuat sebaliknya. Al-Quran mengatakan, … dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya? (QS. 2:140), juga, Dan barangsiapa yang menyembunyikan kesaksian, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:283)
Ketika menafsirkan “ia adalah orang yang berdosa hatinya” Imam Muhammad Baqir as mengatakan, “Itu artinya hatinya telah ingkar pada agama.”

Adab Memberi Kesaksian
Ketika Nabi saw ditanya tentang adab memberi kesaksian, beliau berkata, “Apakah engkau melihat matahari? Jika masalah tersebut sejelas matahari, sampaikanlah kesaksian, jika tidak jelas, jauhilah memberi kesaksian.” (Wasâ`il asy-Syî’ah, vol.18, hal. 250, hadis ke-3)

Dengan nada yang sama, Imam Jafar Shadiq as menyatakan, “Jauhilah dari memberi kesaksian sampai masalah tersebut jelas bagimu laksana punggung tanganmu.” (Ushul al-Kafi, vol. 7, hal. 383, hadis ke-3)
Dari sini kita telah mempelajari arti penting memberi kesaksian. Kita harus membaca ziarah ini dan juga ziarah-ziarah lainnya dengan penuh perhatian dan keikhlasan karena kita sedang membenarkan kebenaran dan imamah Ahlulbait as. Mengabaikan ziarah-ziarah ini pada dasarnya seperti menyembunyikan kesaksian.

Ketika Imam maksum as mengajarkan doa ziarah tertentu yang mengandung pengakuan atas kesangatberhargaan kewajiban-kewajiban agama seperti salat, zakat, amar makruf, dan nahi mungkar, serta wilayah, maka pada dasarnya mereka meminta kita, pecinta mereka, untuk memerhatikan kewajiban-kewajiban tersebut. Justru kewajiban-kewajiban itulah yang menjadikan mereka berjuang di jalan-Nya.

Bukan sembarang jika para maksum as mengajarkan hal-hal tersebut dalam doa ziarah kepada mereka. Misalnya, terkait dengan salat. Menurut beberapa riwayat, syafaat dari para maksum as tidak akan menjangkau kepada orang-orang yang meremehkan salat, lantas apakah yang bisa orang katakan tentang mereka yang meninggalkan salat sama sekali? Dalam hal ini, kita harus mendirikan salat dengan semua prasyaratnya. Kita harus salat pada waktunya, dengan kekhusyukan, rendah hati, dan kedamaian serta seterusnya.
Demikian juga zakat (secara generik artinya ‘kesucian’), para maksum as juga mengajarkan hikmah-hikmahnya sehingga kita memberikan kesaksian atas mereka. Dan, seluruh karunia Allah wajib dikeluarkan zakatnya (:disucikan), bukan sekadar harta saja. Misalnya, zakat kekuasaan adalah keadilan, zakat kecantikan adalah kesucian, zakat kesejahteraan adalah kecenderungan dalam ketaatan kepada Allah, zakat keberanian adalah jihad di jalan-Nya, dan zakat kesehatan tubuh adalah mencari ilmu.

Ziarah Husaini
Ucapan salam—yang terkandung dalam doa-doa ziarah—itu sendiri memiliki tiga derajat makna. Pertama, mengucapkan as-salâm berarti mengucapkan salah satu nama Tuhan. Ketika mengucapkan assalâmu ‘alayka/ki/kum, kita mendoakan orang yang kita salami supaya mendapatkan ketenangan dan berharap Allah menjaganya. Kedua, as-salâm menandakan penyerahan diri. Jadi, mengucapkan assalâmu ‘alayka/ki/kum berarti, “kami menyerahkan diri kepada Anda bulat-bulat dan mempersilakan Anda untuk memperlakukan kami sebagaimana yang Anda suka (sesuai batas syariat, tentunya). Ketiga, as-salâm sebagai perlindungan dan keamanan. Maka, ketika kita menyampaikan assalâmu ‘alayka/ki/kum, itu berarti kita memberikan jaminan kepada orang yang kita salami bahwa kita tidak akan mengganggu atau menyakiti mereka, baik melalui perbuatan ataupun perkataan.

Jadi, ketika kita mengucapkan “assalâmu ‘alayka yâ Aba Abdillah, al-Husain”, itu berarti “semoga keselamatan dan kedamaian yang Allah limpahkan kepada makhluk-Nya tercurah atasmu. Sesungguhnya kami tunduk pada misi dan perintahmu. Apa saja yang engkau minta, kami akan melakukannya. Sedikit pun kami tak akan menyakitimu.”

Karena Imam Husain dan Ahlulbait as telah memainkan role of model mereka, maka selayaknya para pecintanya meniru secara total peran imam mereka atau murid setia mereka, dalam semua aspeknya, yang semua ini secara implisit terkandung dalam doa ziarah kepada mereka. Agar berhasil dalam menjalani peniruan total terhadap pribadi Imam Husain, kaum Muslim harus menyadari betul akan tradisi-tradisinya, nasehat, dan peringatannya, termasuk sunnahnya. Intinya, para pecinta Imam Husain mesti menghiasi karakter dan kepribadian mereka dengan sifat-sifat yang disandang oleh para imam maksum as.

Selasa, 14 Desember 2010

DERITA


Sahabat kenanglah derita berat yang kini
Menyesakkan ruang batinmu
Meremuk reda, hancurkan mimpi
Meniti asa yang tak pasti
Keluh terdengar rintihan semakin menjadi
Seolah diri berat diuji
Menelan kelam luluh tak berperih
Lupa akan nikmat ilahi

Kenanglah Al Husain, derita sbagai tanda cinta
Ya Husain, ya Husain
Mengenangmu bangkitkan asa, bahwa hidup adalah cinta suci
Kau persembahkan untuk ilahi

Gemuruh dada menghentak gelisah mengisi
Kehilangan kawan sejati
Cintamu padam hatimu sunyi
Hilang semua harga diri

Sahabat masihkah batinmu meratap sepi
Setelah Al Husain kau tangisi
Wajahmu muram, merenung diri
Adakah cinta yang kau beri

Kenanglah Al Husain, derita sbagai tanda cinta
Ya Husain, ya Husain
Mengenangmu bangkitkan asa, bahwa hidup adalah cinta suci
Kau persembahkan untuk ilahi

Download here

Kamis, 11 November 2010

Catatatan Terakhir(Hari Mahabbah,Hikmah Cinta Dalam Kehidupan)


Masih disuasana "Yaumul Mahabbah", smoga kita slalu diberikan jalan kesuksesan cinta tuhan,,karena dengan cintanya smua cinta akan bisa kita raih, tak terkecuali, dan cinta manusia suci pun bisa kita raih,belajarlah mencintai diri sendiri, karena itu adalah awal dari cinta kepada tuhan, Man arafa nafsah faqaad arafa rabbah"...
mengenai cinta,,bukan siapa, mengapa dan bagai mana, tapi atas dasar apa seseorang mengatakan cinta


catatan terakhir (lil story about life and love)

Terjagalah dari segala maksiat
Dari segala zinah dan nafsu dunia yg sesat
Disatukan dalam karunia yg suci
Bersama jiwa2 yg slalu haus akan ibadah dan penuh harga diri
Ini bukan cerita cinderela,
bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya

Tak dapat diukur
Tapi bersama allah semua pasti akan teratur
Dinyatakan dalam ketulusan dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam
Bersemi dari pupuk akhlaq yg hebat
Berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat

Tidak,,ini takkan dimengerti oleh hati yg penuh dengan dusta
Yg buta oleh warna warni dunia yg fana
Ini hanya untuk mereka yg slalu ingin luruskan keteladanan bagi generasi berikutnya

Keteladanan abadi dalam harum kasturi dan buah ibadah
Dan menjadi manis seperti kurma diawal rembulan yg indah
Untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
Dan hanya mau mencium atas dasar kemurnian kita berkata cinta
Karena bukan apa, siapa dan bagaimana
Tapi luruskan lah dalam wangi syurga
Karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta

Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini

Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini

Inilah cinta sejati, cinta yang tak perlu kau tunggu
Tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teeduh
Tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu
Petunjuk yg selalu datang dari ruang para malaikat
Yang sanggup melihat tak kenal pekat

Tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju,
takkan habis oleh waktu
Karena kecantikannya tersimpan di hati dalam pesona yg slalu menjaga jiwa
Yang menjadikan dunia menjadi syurga sebelum syurga sebenarnya
Yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya
Seperti sungai yang mengalir, bening airnya pun selalu artikan keseimbangan syair

Yang satukan 2 perbedaan dalam satu ikatan
Untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan
Dan kelebihan sebagai kekuatan
Lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan

Dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang
Bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan para ksatria sastra jihad dan dakwah
Tercatat dalam untaian rahmat, berakhir dalam catatan terakhir yang mulia
Digariskan hanya oleh ketetapan ALLAH Subhanahu Wata’ala

Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini

Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini


Semoga tuhan kita memberikan kesuksesan cinta kepada kita, hingga rambut kita memutih, hingga ajal menjemput masing masing dari kita, dan kita dikenang oleh orang2 terdekat kita karena sang pecinta sejati.
kita lahir sebagai pemenang
mati pun harus sebagai juara yang dikenang
jangan pernah tampil di dunia sebagai pecundang
jangan pernah meyerah oleh tembok yang mengakang

jika lain pihak maju dan kita tertinggal
itu adalah langkah yang tertunda, bukanlah gagal
yakini kalo jalan tak pernah tertutup
cuma pekatnya uji yang kadang buat fikir terkatup

saat nanti terbuka pasti kan jelas arah
karena usai gulita langit akan cerah
usaha yang terkerah kan terbayar pantas
indah hasil diraih bila bukan jalan pintas


jangan mudah tergiur untuk melenceng
jangan mudah mundur oleh ujian yang menggembleng
kuatkanlah niatan jadikanlah tameng
saat ragu menyerbu smangat jadikanlah benteng

brusahalah kawan,,,
apapun yang terjadi...
berjuanglah untuk dirimu sendiri...
bukan hanya percaya..
tapi bertindak dan berusaha untuk wujudkan smua...



jadikan lah smua hal positif yang kita dapat di Hari Mahabbah kemarin sebagai Catatan Terakhir kita, sehingga kita akan slalu berkaca untuk slalu merubah diri dan kehidupan yang lebih baik lagi, sebelum rambut kita memutih dan sebelum kita tak bisa bergerak lagi..ketika semuanya menagisi kita, tapi kita tersenyum bahagia dengan kesuksesan cinta kita...
catatan terakhir, seakan akan kita besok tak bisa mencatat hal baik lagi...
catatatn terakhir yang akan membawa kita ke kedamaian di alam akhirat nantinya
catatatn terakhir yang akan menemani kita di kubur nantinya..
catatatn terakhir yang akan membuat ayah dan ibumu tersenyum sebelum akhirnya mereka meninggalkan kita...
catatan terakhir yang mencerminkan diri kita..
catatan terakhir yang akan kita kenang di hari kesuksesan kita
dan catatatn terakhir sebelum kita meninggalkan dunia ini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Sundanese Attack Free Blogspot Templates Designed by sYah_ ID RAP for smashing my Life | | Free Wordpress Templates. Cell Numbers Phone Tracking, Lyrics Song Chords © 2010